dianairvingphotography.com – Kasus Jessica Kumala Wongso, yang dituduh membunuh temannya, Wayan Mirna Salihin, dengan kopi beracun, kembali menjadi sorotan setelah munculnya bukti baru berupa rekaman CCTV. Ahli forensik Helmi Bottam telah memberikan kesaksian yang mendalam tentang rekaman ini, yang dianggap sebagai bukti baru (novum) dalam kasus ini. Artikel ini akan membahas analisis Helmi Bottam dan implikasinya bagi kasus Jessica Wongso.
Jessica Wongso ditemukan bersalah atas pembunuhan Mirna Salihin pada tahun 2016. Proses hukum yang panjang dan kontroversial ini telah menarik perhatian publik di Indonesia dan internasional. Selama beberapa tahun terakhir, Jessica dan tim hukumnya terus mengajukan banding dan memperjuangkan kebenaran, termasuk dengan menyajikan bukti baru.
Salah satu bukti baru yang disajikan adalah rekaman CCTV dari Olivier Cafe di Grand Indonesia Mall, tempat kejadian pembunuhan terjadi. Rekaman ini dianggap penting karena dapat memberikan wawasan baru tentang peristiwa yang terjadi pada hari kejadian.
Helmi Bottam, ahli forensik yang telah diperiksa sebagai saksi ahli, menyatakan bahwa rekaman CCTV yang disajikan sebagai bukti baru telah mengalami modifikasi. Modifikasi ini, menurut Bottam, dapat mempengaruhi interpretasi peristiwa yang terjadi pada hari kejadian. Bottam menjelaskan bahwa modifikasi tersebut mencakup perubahan waktu, pencahayaan, dan bahkan beberapa adegan yang tampaknya telah diedit.
“Rekaman ini tidak sepenuhnya asli. Ada beberapa bagian yang telah dimodifikasi, yang dapat mengubah cara kita memahami apa yang terjadi pada hari itu,” kata Bottam dalam kesaksiannya.
Penemuan ini memiliki implikasi besar bagi kasus Jessica Wongso. Jika dikonfirmasi bahwa rekaman CCTV yang disajikan sebagai bukti telah dimodifikasi, ini dapat mempengaruhi keabsahan bukti tersebut dan mungkin memerlukan ulangan proses hukum. Jessica dan tim hukumnya telah menolak kesaksian ahli dari jaksa penuntut umum, mengklaim bahwa rekaman tersebut telah diedit.
“Kami percaya bahwa rekaman ini telah dimanipulasi dan tidak dapat dianggap sebagai bukti yang sah. Kami akan terus memperjuangkan slot bet 200 kebenaran dan keadilan,” ujar tim hukum Jessica Wongso.
Reaksi publik terhadap penemuan ini bervariasi. Beberapa pihak mendukung Jessica dan menuntut ulangan proses hukum, sementara yang lain tetap skeptis dan meminta lebih banyak bukti untuk mendukung klaim modifikasi rekaman.
Media juga ikut serta dalam diskusi ini, dengan beberapa outlet memberikan ruang untuk berbagai sudut pandang dan analisis ahli. Film dokumenter “Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso” yang dirilis pada tahun 2023 juga telah menambahkan dimensi baru ke dalam diskusi publik tentang kasus ini.
Analisis Helmi Bottam tentang rekaman CCTV yang disajikan sebagai bukti baru dalam kasus Jessica Wongso menunjukkan bahwa ada potensi modifikasi yang dapat mempengaruhi keabsahan bukti tersebut. Penemuan ini menambah kompleksitas dalam kasus yang sudah panjang dan kontroversial ini, dan mungkin memerlukan ulangan proses hukum untuk memastikan keadilan.